Perbedaan antara Canon EOS 650D, 600D dan 60D
Tulisan ini hendak menjelaskan
kepada anda (atau malah membuat anda semakin bingung) bedanya antara
Canon EOS 650D, 600D dan 60D. Saat tulisan ini dibuat, EOS 650D adalah kamera terbaru dari Canon yang mengisi kelas pemula tapi fiturnya sudah terlalu canggih untuk pemula. Sedangkan EOS 600D
adalah kamera generasi sebelumnya (buatan 2011), yang saat ini
penjualannya sedang laris manis karena dijual di kisaran 6 jutaan. Di
lain pihak ada ‘super Rebel’ EOS 60D (buatan 2010),
kamera kelas menengah yang harganya ‘cuma’ 7 jutaan tapi fiturnya sudah
lengkap termasuk kemampuan memotret hingga 1/8000 detik. Ketiganya punya
kesamaan yang mudah dikenali : layar LCD yang bisa dilipat dan diputar.
Canon EOS 650D (Rebel T4i)
Kamera yang belum lama diumumkan ini menjadi kamera DSLR Canon pertama yang :
- memakai layar sentuh
- memakai hybrid AF CMOS sensor (phase detect dan contrast detect)
- memakai prosesor Digic 5
sehingga singkat kata EOS 650D menjadi kamera DSLR Canon pertama yang kemampuan auto fokusnya disempurnakan untuk live view
dan video, khususnya menjaga obyek yang bergerak tetap difokus dengan
tepat. Prosesor terbaru Digic generasi kelima membuat 650D ini bisa
mencapai ISO 12.800 dan memotret hingga 5 foto per detik.
650D vs 600D
Dilihat dari fisik luarnya, keduanya bisa
dibilang kembar identik. Peningkatan yang paling signifikan dari 600D
ke 650D adalah pada jeroannya, misal dipakainya modul AF 9 titik yang semua titiknya berjenis cross type (pada 600D hanya satu yang cross type). Artinya, 650D memang mantap dalam urusan auto fokus, baik itu untuk memotret ataupun video. Belum lagi lensa STM (stepper motor)
yang baru saja diperkenalkan akan lebih terasa kehebatannya bila
dipasang di 650D, karena adanya sensor CMOS hybrid AF itu. Kombinasi
650D dan lensa STM membuat rekaman video untuk benda bergerak dapat
tetap fokus, sementara suara motor fokusnya tidak ikut terekam dalam
video.
Kenapa Canon melakukan ini semua di 650D? Jawabannya karena tekanan dari kamera mirrorless yang lebih user friendly, ukurannya mungil dan lebih mudah dipakai untuk video atau live-view.
Kita tahu 600D adalah kamera pemula yang sudah sangat lengkap fiturnya,
tapi belum mampu melakukan auto fokus kontinu saat merekam video. Jadi
wajar kalau Canon menyempurnakan sisi video, termasuk memberi stereo mic
di bagian atas.
Peningkatan lainnya yang dijumpai adalah kenaikan di ISO maksimum dan kecepatan burst,
dimana di 600D hanya mampu mencapai ISO 6400 dan 3,7 fps. Tapi antara
650D dan 600D keduanya memakai sensor dengan resolusi piksel yang sama
yaitu 18 MP.
650D vs 60D
Perbedaan kelas antara keduanya membuat
komparasi ini kurang fair. Bagaimanapun 60D adalah kamera dua digit yang
didesain untuk mereka yang lebih serius dalam fotografi. Maka itu 650D
tidak mungkin mengalahkan 60D dalah hal :
- prisma (60D memakai pentaprism yang lebih terang)
- tombol dan roda dial belakang (dibutuhkan oleh fotografer yang sering mengganti setting dengan cepat)
- layar LCD kecil tambahan di bagian atas
- kecepatan shutter maksimal 1/8000 detik (650D maksimal 1/4000 detik)
- ergonomi dan ukuran grip (60D lebih mantap saat digenggam)
Tapi dalam beberapa hal 650D mampu menyamai 60D seperti dalam hal modul AF (9 titik cross type), modul metering, burst 5 fps dan kemampuan mengendalikan flash eksternal secara wireless.
Resolusi sensor keduanya pun sama yaitu 18 MP. Bahkan 650D mengungguli
60D dalam beberapa aspek seperti ISO maksimal, fitur HDR dan tentunya
kemampuan auto fokus kontinu saat merekam video.
Tambahan : review EOS 650D sudah bisa dibaca di infofotografi.
Kesimpulan
Saat ini juga, harga 600D sudah stabil
dan fitur fotografinya lengkap untuk pemula. Cocok bila dana anda
terbatas, tidak butuh semua hal baru di 650D dan jarang memotret benda
bergerak. Atau bahkan anda saat ini masih bisa membeli 550D bila tidak
butuh layar lipat di 600D.
EOS 60D sudah diambang akhir era
kejayaannya, karena sudah mendekati siklus regenerasi dua tahunan. Pilih
60D kalau anda lebih serius dalam fotografi, tapi tidak ingin membayar
lebih mahal untuk membeli 7D. Tombol akses yang lengkap, roda dial di
belakang dan kecepatannya yang tinggi bisa jadi gambaran untuk siapa
kamera ini ditujukan. Harganya bahkan lebih murah dari harga perkenalan
650D.
Update Maret 2014 :
Kini hadir EOS 700D yang
nyaris sama dengan EOS 650D, kecuali beberapa hal minor. Perbedaan
utamanya hanya di 700D dibekali dengan lensa kit baru 18-55mm dengan
motor STM, sehingga dengan lensa ini kita bisa merekam video dengan auto
fokus kontinu tanpa kuatir bunyi motor fokusnya ikut terekam dalam
hasil rekaman,