Dapatkan Dengan harga: Rp. 1.450.000,-
Kondisi : 100% BARU (Tersegel).
Garansi RESMI : Altanikindo 1 Tahun.
ORIGINAL MADE IN JAPAN
KELENGKAPAN FULL SET:
* Body
* Lensa Af-s 18-55mm VR
* Dus
* Battery
* Strap NIKON ( Tali )
* Kabel Data
* CD
* Body Cap
* Kabel AV
* Charger
* Buku Manual
* Kartu Garansi.
Inilah review singkat dari saya untuk
kamera DSLR Nikon paling populer di kelas pemula, yaitu D3100 yang
awalnya diperkenalkan bulan Agustus 2010 lalu. Produk yang kini sudah
berada di harga terbaiknya ini (sekitar 5,5 juta termasuk lensa kit
18-55mm VR) merupakan penyempurna produk DSLR pemula sebelumnya sejak
era D40, D60 hingga D3000. Kali ini saya berkesempatan untuk mencoba
sebentar kamera ini dan ada baiknya saya buatkan sebuah review singkat
untuk berbagi kepada anda.
D3100
merupakan hasil evolusi panjang dari Nikon dalam mewujudkan DSLR pemula
yang paling mendekati ideal. Sejak suksesnya D40 di tahun 2007, Nikon
agak malas untuk membuat kejutan dan cenderung melanjutkan D40 dengan
produk yang hampir mirip, yaitu D40x dan D60. Bahkan saat D3000
diperkenalkan, Nikon tidak mau memberikan fitur live view apalagi movie mode. D3000 hanya memberi kejutan dengan menanamkan modul AF dengan 11 titik (seperti D5000) dan fitur 3D tracking
AF, serta layar LCD sedikit lebih lega. Cukup? Tentu tidak. Bahkan
hadirnya D3000 seperti mengulang kisah pilu D60 yang dianggap gagal
bahkan D3000 terpaksa meraih predikat DSLR Nikon terburuk
versi Ken Rockwell. Sadar akan hal ini, Nikon akhirnya pada akhir tahun
2010 lalu meluncurkan D3100 dengan berbagai perubahan penting seperti :
- memberi fitur live view dan full HD movie
- merubah sensor dari CCD ke CMOS
- menaikkan resolusi dari 10 MP ke 14 MP
- menaikkan ISO maksimal dari 1600 ke 3200
- menambahkan tuas drive mode yang bermanfaat (termasuk Quiet Shutter Release)
- memakai prosesor Expeed generasi kedua
Nikon tetap mempertahankan segala hal baik yang ada di D3000 seperti 11 titik AF dan adanya Guide Mode
untuk membantu pemula memakai kamera dan mendapatkan hasil yang baik.
Secara dimensi dan bentuk bodi kameranya pun D3100 masih relatif sama
dengan D3000 hingga D40 yang termasuk kecil dan ringan.
Sebelum mengupas lebih jauh, berikut saya sajikan dulu spesifikasi lengkap D3100 :
- sensor CMOS 14 MP (23.2 x 15.5 mm)
- live View
- Continuous AF pada video mode/live view
- LCD 3 inci resolusi 230k piksel
- ISO 100 – 3200, plus Hi-1 (setara ISO 6400) dan Hi-2 (setara ISO 12800)
- flash sync 1/200 detik
- 11 titik AF (modul multi CAM 1000)
- 420-pixel RGB 3D Color Matrix II metering sensor
- HD Video 1920 x 1080p 24 fps dan 1280 x 720p 30 fps/24 fps
- AVCHD video codec (H.264), HDMI out
- EXPEED2 processor
- pengguna bisa merubah dan menyimpan profil gambar
- video editing didalam kamera
- burst 3 fps
- GPS port
Sekilas pandang D3100
Inilah Nikon D3100 tampak depan dengan
lensa yang dilepas. Seperti halnya semua kamera DSLR Nikon, dudukan
lensa dari kamera ini bertipe F-mount yang artinya semua lensa
Nikon dari jaman 50 tahun yang lalu bisa dipasang di D3100 ini. Tapi
nanti dulu, meski begitu tidak demikian halnya dengan urusan auto fokus
karena seperti tampak pada gambar di atas, tidak ada screw drive (obeng) yang menonjol pada mount
lensa yang berguna untuk memutar fokus lensa Nikon lama. Ini disebabkan
karena Nikon tidak lagi menyediakan motor fokus di bodi kamera tertentu
sehingga untuk bisa auto fokus perlu lensa berkode AF-S yang sudah
punya motor sendiri di dalamnya.
Bila ditinjau dari belakang, layar LCD
berukuran 3 inci tampak mendominasi meski tata letak tombol yang ada
masih proporsional. Seperti layaknya DSLR pemula lainnya, Nikon hanya
menyediakan satu roda putar saja di bagian belakang untuk merubah nilai
shutter, aperture dan lain sebagainya. Namun dari sekian tombol di
belakang kamera ini, ada sebuah perbedaan yang khas hanya dimiliki oleh
D3100 saja (meski akhirnya dipakai juga di D7000) yaitu lever / tuas untuk live view.
Tuas ini memakai pegas jadi bila digeser ke kanan dengan jempol dia
akan berbalik lagi ke kiri. Menggeser tuas ini menjadi satu-satunya cara
untuk memasuki mode live view dan selanjutnya bila ingin merekam video tekan saja tombol yang berwarna merah yang berada di tengah tuas live view ini. Pada mode live view cermin akan terangkat dan layar LCD akan menampilkan gambar persis seperti memakai kamera non DSLR. Mode live view akan berakhir bila tidak ada aktivitas dalam 30 detik, atau kita masuk ke menu playback atau tuas live view digeser lagi. Di samping kanan tuas live view
terdapat sedikit lapisan karet yang menjadi tumpuan jempol sehingga
lebih mantap saat menggenggam kamera ini dengan memakai satu tangan.
D3100 lagi-lagi membuat terobosan bermanfaat dengan memberikan tuas drive mode seperti tampak pada gambar di atas. Drive mode selektor ini berguna untuk menentukan apakah kita ingin memakai single shot (S), continuous shot (3 gambar per detik), self timer atau Quiet Shutter (bunyi jepretan agak lebih pelan). Nikon menempatkan tuas ini dengan cerdas di sisi sebelah kanan mode dial sehingga mudah diakses memakai jari telunjuk tangan kanan.
Pada sisi kiri bodi kamera D3100 terdapat
penutup karet yang bila dibuka akan menampakkan berbagai port seperti
GPS unit, HDMI, USB dan AV. Adanya port GPS dan HDMI tergolong baru di
D3100 ini yang mana patut diacungi jempol. Dengan memasang penerima GPS
tambahan, foto yang diambil bisa dilengkapi dengan informasi koordinat
lintang dan bujur atau istilah kerennya adalah geotagging.
Di sebelah kiri layar berderet lima tombol yang bisa diakses memakai jempol tangan kiri, yaitu playback
(untuk melihat hasil foto), MENU (untuk masuk ke semua pengaturan
kamera), zoom (zoom disini maksudnya untuk melihat lebih dekat hasil
foto yang telah diambil) dan INFO (juga berfungsi untuk masuk ke menu
cepat). Di sisi bagian kiri depan (dekat lensa) terdapat dua tombol lagi
yaitu untuk membuka lampu kilat dan tombol Fn. Melalui menu, tombol Fn ini bisa difungsikan untuk bermacam pengaturan seperti ISO maupun WB.
Menu dan tampilan layar
Pada mode dial D3100 terdapat pilihan mode eksposur Program (P), Aperture Priority (A), Shutter Priority (S) dan Manual (M). Selain itu terdapat juga mode Auto dan berbagai scene mode seperti potret, pemandangan dan sebagainya. Namun yang unik D3100 juga menyediakan Guide Mode
untuk membantu pemula (itulah mengapa kamera ini dibilang cocok untuk
pemula) yang memberikan panduan dan pilihan untuk mendapat hasil foto
yang diinginkan.
Kita tinjau tampilan Guide Mode dan menu lainnya yang tampak di layar LCD berukuran 3 inci ini.
Guide Mode diawali dengan tiga opsi dasar yaitu apakah kita ingin memotret, melihat hasil foto atau mengatur parameter.
Sebagai contoh bila sudah masuk ke menu Shoot, lalu memilih Advanced operation
akan nampak berbagai opsi seperti gambar di atas. Berbagai kebutuhan
yang sering dijumpai sudah disediakan di opsi ini seperti membuat latar
menjadi blur, membekukan gerakan dan sebagainya. Untuk memilih gunakan
tombol kendali 4 arah lalu dengan menekan tombol kanan akan masuk ke
penjelasan lebih lengkap seperti gambar di bawah.
Meski informatif, Guide Mode ini
sebenarnya bisa diabaikan karena D3100 sudah memberikan berbagai
pangaturan eksposur dan dengan sedikit berlatih maka cukup dengan
memakai mode P, A, S atau M kita bisa mendapat hasil yang optimal.
Tampilan LCD secara default khas
Nikon akan tampak seperti gambar di atas. Terdapat berbagai pengaturan
kamera, informasi shutter dan aperture, indikator titik AF dan ilustrasi
bukaan diafragma.
Yang cukup istimewa dari D3100 adalah kebebasan untuk mengatur Picture Control seperti gambar di atas. Terdapat berbagai style yang sudah diatur dari pabrik seperti Standard, Neutral, Vivid dan sebagainya. Bila mau, setiap style
bisa diatur lagi parameternya seperti ketajaman, kontras, kecerahan dan
saturasi warna. Dengan demikian maka setiap pemilik kamera D3100 bisa
menyimpan style yang berbeda sesuai selera.
Salah satu fitur yang berguna adalah
pengaturan Auto ISO yang membolehkan kita menentukan berapa ISO maksimal
yang diizinkan bila kondisi pencahayaan terlalu minim, lalu berapa
kecepatan shutter yang dibatasi sebelum fitur ini mulai bekerja. Fitur
ini bila diaktifkan akan tetap aktif dalam mode Manual, sehingga apakah
ini akan membantu atau justru mengganggu tentu berbeda-beda bagi setiap
orang.
Gambar di atas menunjukkan apa yang akan tampil di layar LCD saat masuk ke mode live view.
Secara umum tampilan di layar cukup jelas, cerah dan natural dengan
berbagai indikator memeriahkan tampilan layar. Bila indikator ini
mengganggu, cukup tekan tombol INFO dan layar akan jadi bersih dari
berbagai kode dan angka. Tekan INFO sekali lagi akan memunculkan grid untuk membantu komposisi. Sayangnya tidak ada tampilan live histogram saat live view di D3100.
Berbeda saat dalam mode playback, dimana histogram bisa dimunculkan bahkan bila ingin histogram RGB pun bisa diatur di menu. Contoh gambar di atas menunjukkan kamera dalam mode playback dengan berderet tampilan informasi seperti eksposur, fokal lensa, tanggal dan jam serta resolusi foto.
Kinerja secara umum
Meski tergolong murah dan ditujukan untuk
pemula, D3100 bukan kamera murahan. Kinerja kamera ini cukup cepat,
mulai dari dihidupkan hingga siap mengambil gambar, shutter lag, shot to shot
semuanya terasa cepat. Kalaupun ada yang membuat lama itu kalau kita
mengatur fitur pengurang debu diaktifkan saat kamera dinyalakan. Dengan
demikian saat kamera dinyalakan sensor akan sejenak dibersihkan dulu dan
itu bisa membuat kita kehilangan momen bila ada kejadian tak terduga.
Kemampuan
auto fokus D3100 sangat baik, dengan fleksibilitas tinggi berkat 11
titik AF yang bisa dipilih secara manual atau otomatis. D3100 juga bisa
mengenali obyek dari warnanya sehingga bisa mengikuti gerakan si obyek
dan tetap menjaga fokus terbaiknya, meski obyek ini bergerak ke kiri
kanan atau ke depan belakang, berkat adanya fitur 3D tracking AF. Namun saat mode live view,
kemampuan auto fokus D3100 melambat karena berlaih memakai metoda
deteksi kontras sehingga agak lambat dalam mencari dan mengunci fokus.
Namun di mode live view terdapat fitur pendeteksi wajah yang bisa mengoptimalkan fokus pada wajah manusia yang dikuncinya.
Kualitas rekam video dari D3100 sudah
tergolong baik dengan kemampuan resolusi maksimal video adalah 1920 x
1080 piksel 24 fps yang dikompresi memakai MPEG-4 H.264 dengan durasi
maksimal 10 menit. D3100 menjadi DSLR pertama di dunia yang bisa auto
fokus dan continuous focus saat merekam video. Tapi dalam
pelaksanaannya fitur ini justru membuat fokus menjadi lari dan suara
fokus cukup terdengar jelas saat video diputar ulang. Untuk itu fitur
ini perlu didukung oleh lensa dengan motor fokus berkualitas tinggi.
Kekurangan dari D3100 yang paling nyata adalah tidak adanya fitur bracketing yang agak mengherankan diantara sederet fitur canggih yang dimilikinya. Bracketing
akan mengambil tiga foto sekaligus dengan perbedaan eksposur, berguna
bila kita memotret obyek dengan kontras tinggi dan ingin memilih satu
foto dengan eksposur terbaik. Bracketing juga diperlukan untuk menggabungkan foto di olah digital HDR.
Hasil foto
Hasil foto menjadi hal utama yang ingin
diketahui banyak orang saat membaca sebuah review. Namun dengan menyesal
saya tidak banyak bisa bicara soal kualitas hasil foto dari D3100.
Itulah mengapa saya mengatakan ini adalah review singkat saja. Alasan
pertama adalah karena saya tidak punya banyak waktu untuk mencoba
berbagai lokasi untuk menguji hasil fotonya, termasuk di berbagai nilai
ISO. Alasan kedua adalah karena saya yakin DSLR modern sudah memiliki
hasil foto yang sama baiknya, mengingat ukuran sensor APS-C sudah punya
semacam standar kualitas dengan noise yang masih bisa diterima sampai
dengan ISO 1600. Apalagi D3100 sudah dilengkapi dengan fitur Active D-Lighting (ADL) untuk menaikkan dynamic range di kondisi kontras tinggi.
Untuk itu saya hanya contohkan satu foto siang hari diambil di halaman rumah dan satu foto diambil saat senja hari.
Contoh foto siang hari (klik untuk ukuran aslinya) :
Contoh foto saat senja / low light (klik untuk ukuran aslinya) :
Kesimpulan
Tidak sulit membuat kesimpulan dari
review ini. D3100 dengan mudah saya nobatkan sebagai DSLR terbaik yang
pernah dibuat oleh Nikon di kelas pemula. Meski tidak sempurna, D3100
sudah memenuhi harapan semua pemula dengan kombinasi harga, fitur,
kinerja, hasil dan ukuran yang sangat berimbang. Kemampuan video di
D3100 sebenarnya cuma bonus saja, tapi bonus yang spesial karena sudah
mendukung full HD 1080p. Meski tidak secanggih DSLR lain yang lebih
mahal, D3100 bisa memberi hasil foto yang sama baiknya berkat sensor
beresolusi 14 MP dan fitur ADL. Untuk hasil foto lebih baik D3100 bisa
dipasangkan dengan lensa mahal maupun lampu kilat eksternal. Kekurangan
D3100 masih dalam batas bisa diterima seperti resolusi LCD yang kurang
tajam untuk generasi kamera tahun 2010. Lupakan kamera ini bila anda
tidak puas dengan kinerja burst 3 fps, atau sangat perlu fitur bracketing
atau punya banyak lensa Nikon lama berkode AF atau AF-D. Tapi bila anda
baru pertama ingin memiliki kamera DSLR dan anggaran terbatas, namun
tidak ingin salah dalam menjatuhkan pilihan, saya yakin D3100 akan
membuat anda merasa puas.
Spesifikasi lengkap Kamera DSLR Nikon D3100
Type | |
Type | Single-lens reflex digital camera |
Lens mount | Nikon F mount (with AF contacts) |
Effective angle of view | Approx. 1.5 x lens focal length (Nikon DX format) |
Effective pixels | |
Effective pixels | 14.2 million |
Image sensor | |
Image sensor | 23.1 x 15.4 mm CMOS sensor |
Total pixels | 14.8 million |
Dust-reduction system | Image sensor cleaning, Airflow Control System, Image Dust Off reference data (optional Capture NX 2 software required) |
Storage | |
Image size (pixels) | " 4,608 x 3,072 [L] " 3,456 x 2,304 [M] " 2,304 x 1,536 [S] |
Picture Control System | Standard, Neutral, Vivid, Monochrome, Portrait, Landscape; selected Picture Control can be modified |
Media | SD (Secure Digital), SDHC and SDXC memory cards |
Viewfinder | |
Viewfinder | Eye-level pentamirror single-lens reflex viewfinder |
Frame coverage | Approx. 95% horizontal and 95% vertical |
Magnification | Approx. 0.8 x (50 mm f/1.4 lens at infinity, -1.0 m-1) |
Eyepoint | 18 mm (-1.0 m-1) |
Diopter adjustment | -1.7 to +0.5 m-1 |
Focusing screen | Type B BriteView Clear Matte Mark VII screen |
Reflex mirror | Quick return |
Lens aperture | Instant return, electronically controlled |
Lens | |
Compatible lenses | " AF-S and AF-I: All functions supported. |
" Type G or D AF NIKKOR without built-in autofocus motor: All functions except autofocus supported. IX NIKKOR lenses not supported. | |
" Other AF NIKKOR: All functions supported except autofocus and 3D color matrix metering II. Lenses for F3AF not supported. | |
" Type D PC NIKKOR: All functions supported except autofocus and some shooting modes. | |
" AI-P NIKKOR: All functions supported except autofocus and 3D color matrix metering II. | |
" Non-CPU: Autofocus not supported. Can be used in exposure mode M, but exposure meter does not function. | |
Note: Electronic rangefinder can be used if lens has a maximum aperture of f/5.6 or faster. | |
Shutter | |
Type | Electronically controlled vertical-travel focal-plane shutter |
Speed | 1/4000 to 30 s in steps of 1/3 EV, Bulb |
Flash sync speed | X=1/200 s; synchronizes with shutter at 1/200 s or slower |
Frame advance rate | Up to 3 fps (manual focus, mode M or S, shutter speed 1/250 s or faster, and other settings at default values) |
Self-timer | 2 s, 10 s |
Exposure | |
Metering | TTL exposure metering using 420-pixel RGB sensor |
Metering method | " Matrix: 3D color matrix metering II (type G and D lenses); color matrix metering II (other CPU lenses) |
" Center-weighted: Weight of 75% given to 8-mm circle in center of frame | |
" Spot: Meters 3.5-mm circle (about 2.5% of frame) centered on selected focus point | |
Range | " Matrix or center-weighted metering: 0 to 20 EV |
(ISO 100, f/1.4 lens, 20°C/68°F) | " Spot metering: 2 to 20 EV |
Exposure meter coupling | CPU |
Active D-Lighting | On, Off |
Focus | |
Autofocus | Nikon Multi-CAM 1000 autofocus sensor module with TTL phase detection, 11 focus points (including one cross-type sensor), and AF-assist illuminator (range approx. 0.5 to 3m/1 ft. 8 in. to 9 ft. 10 in.) |
Detection range | -1 to +19 EV (ISO 100, 20°C/68°F) |
Lens servo | " Autofocus (AF): Single-servo AF (AF-S); continuous-servo AF (AF-C); auto AF-S/AF-C selection (AF-A); predictive focus tracking activated automatically according to subject status |
" Manual focus (MF): Electronic rangefinder can be used | |
Focus point | Can be selected from 11 focus points |
Focus lock | Focus can be locked by pressing shutter-release button halfway (single-servo AF) or by pressing AE-L/AF-L button |
Flash | |
Built-in flash | Auto, Portrait, Child, Close up, Night portrait: Auto flash with auto pop-up |
P, S, A, M: Manual pop-up with button release | |
Guide number | Approx. 12/39, 13/43 with manual flash (m/ft, ISO 100, 20°C/68°F) |
White balance | |
White balance | Auto, incandescent, fluorescent (7 types), direct sunlight, flash, cloudy, shade, preset manual, all except preset manual with fine tuning. |
Movie | |
Metering | TTL exposure metering using main image sensor |
Metering method | Matrix |
Frame size (pixels) | " 1,920 x 1,080 (24p): 24 fps (23.976 fps) " 1,280 x 720 (30p): 30 fps (29.97 fps) |
and frame rate | " 1,280 x 720 (25p): 25 fps " 1,280 x 720 (24p): 24 fps (23.976 fps) |
" 640 x 424 (24p): 24 fps (23.976 fps) | |
Maximum recording time | 10 min. |
File format | MOV |
Video compression | H.264/MPEG-4 Advanced Video Coding |
Audio recording format | Linear PCM |
Audio recording device | Built-in monaural microphone |
Monitor | |
LCD monitor | 7.5-cm/3-in., approx. 230 k-dot TFT LCD with brightness adjustment |
Interface | |
USB | Hi-Speed USB |
Video output | NTSC, PAL |
HDMI output | Type C mini-pin HDMI connector |
Power source | |
Battery | One Rechargeable Li-ion Battery EN-EL14 |
AC adapter | AC adapter EH-5a; requires power connector EP-5A (available separately) |
Tripod socket | |
Tripod socket | 1/4 in. (ISO 1222) |
Operating environment | |
Temperature | 0 to 40°C (32 to 104°F) |
Humidity | Less than 85% (no condensation) |
Accessories | |
Supplied accessories | Rechargeable Li-ion Battery EN-EL14, Battery Charger MH-24, Eyepiece Cap DK-5, Rubber Eyecap DK-20, |